Menurut hemat saya menulis di blog diperlukan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang penulis. Dibutuhkan banyak tekhnik dan trik yang harus dikuasai. Agar tulisan yang di simpan dalam blog itu enak dibaca, mudah dicerna dan gampang dipahami. Sehingga maksud dan tujuan yang terkandung dalam tulisan tersebut bisa benar-benar dimengerti oleh para netter yang mampir di blognya.
Dari sebuah posting yang ada di suatu blog, kita juga bisa mengukur seberapa tingkat kecerdasan dan intelegensi dari pemiliknya. Begitu juga dari gaya bahasa, tema yang diambil atau dari pemilihan kata-katanya, seorang blogger dapat dikatagorikan sebagai seorang blogger yang berbakat dan mumpuni.
Berangkat dari pemahaman seperti itulah, maka timbul suatu perasaan minder atau rendah diri dalam diri saya. Apakah tulisan saya layak untuk ditampilkan? Atau jangan-jangan tulisan saya ini hanya dijadikan bahan olok2 atau cercaan dari para blogger. Atau tulisan saya hanya sebuah tulisan sampah yang tak layak untuk dibaca oleh para blogger. Jangan-jangan tulisan saya ini…, jangan-jangan, jangan-jangan dan masih banyak lagi jangan-jangan yang terus menghantui segenap pikiran saya ini.
Ada begitu banyak konsep yang sengaja saya simpan di draf untuk suatu saat di-post-kan di blog saya. Berulang kali saya edit dan review untuk meyakinkan diri saya apakah tulisan saya enak dibaca atau tidak? terkesan kampungan atau tidak. Dan berulang kali saya membuat tulisan yang baru yang sekiranya dapat mengganti tulisan sebelumnya yang saya angap tidak layak untuk dipublikasikan. Namun berungkali pula draf demi draf itu kemudian saya delete.
Seandainya kalau saya hitung mungkin sudah ratusan ribu bahkan mungkin sudah jutaaan karakter yang saya tampilkan di layar computer kemudian dibuang dengan percuma.
Dan saya juga tidak tahu sudah berapa puluh ribu menit waktu yang saya habiskan untuk mencari ide, referensi atau gambar yang akan ditampilkan di blog saya ini, hilang dalam sekejap saja. Hanya karena perasaan-perasaan jelek yang memenuhi otak kiri di kepala yang satu ini.
Namun ternyata rahmat Tuhan begitu besar sekali, saya sangat beruntung bisa dipertemukan dengan sahabat-sahabat terbaik saya di BlogDetik ini, walaupun tidak bertatap muka secara langsung, tapi aku merasa mereka seakan dekat dan menjadikan sebuah motifasi dan inspirasi buat saya untuk terus menulis.
Saya mencoba mempelajari apa yang di tulis sama Aribicara, Bapak Lamunadi, Pak Yoseph, kemudian saya juga sering mampir di blognya Fandhie dan Padiemas yang energic, bertandang ke Rumah Kayu, lalu mencoba bertamu ke tempatnya Vany, Julie, Anny, yang manis-manis.
Kemudian saya menyempatkan waktu untuk berkunjung ke rumahnya Jumialely, Mala, Yangputri, yang cantik dan imut. Kiki, Deliastrawberry yang cute abis, tak lupa saya juga nginap di rumahnya mas Hendra dan Fanabis sama dr Naziel, Mas Darmawan, juga Mada Suzamar yang ganteng, dan masih banyak lagi pintu-pintu blog yang saya ketuk, hanya untuk sekedar bertanya dan meminta seteguk air penghilang dahaga. Sebuah perjalanan yang menyenangkan sekali. Sangat banyak pelajaran dan pencerahan yang saya dapatkan secara gratis dari mereka.
Oleh karena itu, saya akan berusaha untuk tetap menulis. Tak peduli tulisan saya ini dianggap sampah, saya juga tak peduli kalau tulisan saya ini tidak ada orang yang membaca. Saya pun tak perlu merasa khawatir jika seandainya ada orang yang menganggap bahwa tulisan saya ini adalah sampah. Aku hanya peduli pada diri saya sendiri yang ingin terus menulis dan menulis sampai aku tidak bisa menulis.
BY : AGUS KUSUMA
0 komentar:
Posting Komentar